Jilbab/Hijab Yang Sesungguhnya

 Jilbab

     Jilbab merupakan simbol bahwa islam memandang wanita sebagai makhluk yang dimuliakan dan sebagai bukti keiminan serta ketakwaan seorang muslimah. Atas dasar itu, maka seorang muslimah dalam menggunakan jilbab harus merujuk kepada ketentuan Allah yang telah ditetapkan Allah SWT.

Jilbab adalah titel bagi sekumpulan hukum-hukum sosial yang berhubungan dengan posisi wanita dalam sistem islam dan yang disyariatkan Allah SWT agar menjadi banteng kokoh yang mampu melindungi kaum wanita, menjadi pagar pelindung yang mampu melindungi masyarakat dari fitnah, dan menjadi framework yang mengtur fungsi wanita sebagai pelahir generasi, pembentuk umat masa depan, dan lebih lanjut sebagai penyumbangsih kemenangan dan kekokohan islam di muka bumi.

Syarat-Syarat Jilbab

     Ada beberapa sayarat wajib yang harus dipenuhi agar pakaian bisa disebut hijab/jilbab syar'i, antara lain:

1. Menutupi seluruh tubuh termasuk wajah dan kedua telapak tangan.

2. Terbuat dari bahan kain yang tebal. Mengingat ia tidak bisa mencegah pandangan mata orang lain.

3. Tidak menjadi hiasan by design/overdocorated dengan beragam warna  menyolok yang membuat mata melirik.

4. Longgar tidak ketat.

5. Tidk disemprot parfum yang dapat membangkitkan gairah laki-laki.

6. Tidak menyerupai busana laki-laki.

7. Bukan pakaian kebesaran (pakaian kebesaran adalah pakaian yang dimaksudkan untuk mencari ketenaran dan reputasi ditengah masyarakat, baik busana mahal yang dipakai untuk memamerkan kekayaan ataupun busna gembel yang dipakai untuk zuhud dan riya'.

8. Tidak mirip dengan pakaian/busana wanita kafir.


Hal ini juga sudah tercantum pada Al-Qur'an surat Al-Ahzab (33):59 :

Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin:"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seuruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab (33):59)


Sumber : Buku Novel berjudul Wanita berjilbab vs Wanita pesolek, penulis Ibrahim bin Fathi bin Abd Al-Muqtadir.

Remember : Hijab/Jilbab bukan sekedar tentang apa yang kamu kenakan tapi juga tentang sikap&ucapan.

Komentar

Posting Komentar